Wisatawan mengenal Austria karena negara ini memiliki pemandangan alamnya yang indah dan musik klasiknya. Namun, selain menarik sebagai destinasi wisata, negara ini juga mempunyai makanan khas yang menarik.
Umumnya makanan khas Austria penuh dengan keju, daging, dan makanan yang kaya karbohidrat seperti tafelspitz dan germknödel. Seringnya kuliner Austria dikaitkan dengan kuliner dari Kota Wina, yang sudah dipengaruhi sekali oleh Kekaisaran Austro-Hungaria selama berabad-abad. Kira-kira apa saja kuliner dari negara tempat kelahirannya Mozart ini? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Contents
1. Wiener Schnitzel
Berbicara soal Austria tak akan lengkap tanpa membahas makanan khas Austria yang satu ini. Wiener Schnitzel yang terkenal. Wiener schnitzel dalam bahasa Jerman artinya “potongan daging Wina”. Ini adalah salah satu makanan yang sangat tradisional juga representatif di Austria. Bahkan, definisi hidangan ini pun oleh hukum Austria sangat dilindungi.
Wiener schnitzel harus dibuat menggunakan dari daging sapi muda. Kalau dibuat menggunakan daging jenis yang lain, makanan tersebut secara teknis tak bisa dinamakan Wiener schnitzel. Akar hidangan ini tidak bisa ditemukan di Wina tetapi di Venesia. Sejak abad keenam belas koki Italia menggoreng daging yang dibalut dengan remah roti.
Sebelum itu penduduk Yahudi yang berada di Konstantinopel juga melakukan hal yang sama. Menurut legenda, jenis daging goreng seperti ini dibawa ke Austria oleh komandan lapangan Austria Count Radetzky pada sekitar tahun 1857. Selama akhir zaman kekaisaran, koki Austria menyempurnakan resep dan menghasilkan Wiener schnitzel seperti yang dikenal orang banyak sekarang ini.
2. Tafelspitz
Walaupun tafelspitz saat ini merupakan salah satu makanan khas Austria yang sangat popular. Sajian berupa daging sapi rebus yang nikmat ini pernah dihidangkan hanya untuk para penguasa. Hidangan ini merupakan makanan favorit Kaisar Franz Joseph I.
Menurut buku masakan kekaisaran yang terbit tahun 1912, tafelspitz merupakan standar makanan di istana dan meja pribadi sang raja tidak pernah absen dari sepotong daging sapi rebus yang lezat ini. Secara harfiah tafelspitz berarti ujung [daging] untuk meja.
Walaupun nama itu mengacu pada potongan dari ujung belakang atas sapi tepat di bawah ekor, beberapa juru masak lebih suka memilih bagian chuck atau sampil untuk hidangan ini. Sementara bagian daging yang terbaik dan paling enak asalnya dari potongan kaki yang disebut beinfleisch.
Terlepas dari jenis potongannya, dagingnya selalu direbus dengan sayuran akar menggunakan cara slow cooking. Dapat ditambahkan juga beberapa potongan ayam dan tulang sumsum ke dalam campuran tersebut. Isi dalam panci tersebut disaring secara terus-menerus agar menghasilkan kaldu yang jernih.
Umumnya tafelspitz disantap dalam hidangan terpisah. Yang pertama yaktu kaldu yang dihidangkan panas menggunakan cangkir kaldu. Yang kedua adalah irisan daging sapi yang lembut dan biasanya dihidangkan bersama dengan wortel, kentang serta lobak apel yang lembut juga saus lokio.
3. Erdäpfelsalat
Berbeda dari salad yang ada di Amerika Utara, erdäpfelsalat sama sekali menggunakan mayones. Sebaliknya, makanan khas Austria ini dihidangkan dengan sedikit mustard, cuka anggur putih, bawang bombay merah, daun bawang, dan sedikit garam serta merica.
Beberapa resep ada yang menyertakan sedikit daging atau kaldu ayam. Jadi kalau memesan salad ini versi vegetarian atau vegan, kamu mungkin harus menanyakan dahulu apakah salad ini mengandung produk daging.
Salad yang bisa ditemukan di mana-mana ini cocok untuk hampir semua makanan, seperti schnitzel, asparagus segar, sosis, atau sayuran musiman lainnya. Paling nikmat disantap dingin, walaupun di musim dingin banyak restoran yang menyajikan salad ini dalam keadaan hangat.
4. Germknödel
Germknödel merupakan pangsit ragi kukus dari Austria yang terkenal. Makanan khas Austria ini dibuat dari adonan lembut dan diberi isian dengan selai plum yang ditambahkan rum. Sebelum dihidangkan, mentega cair atau saus berbahan dasar vanila disiramkan pada pangsit kemudian diberi taburan biji poppy dalam jumlah yang lumayan banyak.
Hidangan penutup unik ini diyakini asalnya dari bagian timur atau selatan Austria. Sekarang makanan ini dihubungkan dengan resor ski Austria yang terkenal yang di tempat tersebut makanan ini udah jadi makanan pokok musim dingin yang tidak tergantikan. Walaupun germknödel sekarang ini dinikmati sebagai makanan penutup, saat pertama kali muncul di dalam masakan Austria bukan sebagai dessert.
Baca Juga : Tempat Makan Ratatouille yang Enak di Paris?
Seperti kebanyakan sajian Austria lainnya semisal kaiserschmarrn dan buchteln, germknödel diciptakan sebagai makanan utama yang dibuat untuk dimakan saat Prapaskah, ketika biasanya daging sangat dihindari. Ini merupakan alasan utama mengapa makanan ini masih dihidangkan dalam bentuk yang sangat besar sekali.
Germknödel harus selalu dibuat saat itu juga dan dan disajikan hangat. Di Republik Ceko dan Slovakia roti kukus lembut ini dikenal dengan nama buchty na páře dan parené buchty. Selain diberi selai prem, kadang-kadang roti ini diisi dengan keju segar manis, selai buah lain, biji poppy, maupun cokelat.
5. Tiroler Grostl
Restessen (makanan yang dibuat menggunakan sisa daging panggang hari Minggu) popular lainnya yaitu tiroler gröstl. Makanan khas Austria ini asalnya dari kawasan ski dan hiking di Tyrol di Austria. Sajian klasik yang lezat ini dibuat dari daging babi, bawang bombay dan kentang. Untuk sentuhan akhir, di atasnya diberi telur goreng.
Secara historis makanan ini popular di kalangan petani Tyrolean. Mereka menikmati berbagi langsung tiroler gröstl dari wajan untuk sarapan atau makan siang. Jika ingin versi vegetarian, cukup ganti bacon dengan cukini, jamur, atau jagung manis. Kalau lebih suka yang rasanya manis, bisa diganti dengan ubi jalar. Namun, untuk membumbui semuanya, tambahkan sedikit cabai yang baru dicincang.
Gröstl adalah cara yang sempurna untuk memanfaatkan sisa makanan kemarin dan mengubahnya jadi makan siang khas pegunungan yang hangat dan lezat, dan bisa disantap secara bersama-sama langsung dari wajan. Hidangan ini disarankan untuk disantap dengan kaiserschmarrn dalam panci terpisah.
6. Spargel
Saat berkunjung ke Austria di musim semi, salah satu kenikmatan lokal direkomendasikan untuk dicoba adalah asparagus. Austria dan Wina memiliki beberapa asparagus putih dan hijau paling lezat di dunia. Sayuran ini selalu disiapkan dengan cara yang segar dan kreatif.
Sejak akhir April atau awal Mei di banyak restoran lokal di Wina mulai ditawarkan menu spesial musiman dengan spargel. Terkadang spargel dihidangkan hanya dengan tambahan sedikit mentega serta lemon dan diberi taburan remah roti. Di saat yang lain, spargel juga dibuat jadi sup segar yang nikmat.
Selain itu, bisa juga dibungkus dengan prosciutto dan diberi olesan saus hollandaise. Favorit khusus di musim semi yaitu asparagus putih, yang ukurannya lebih besar juga lebih tebal.
7. Martinigansl
Martinigansl adalah makanan khas Austria yang sangat istimewa walaupun di restoran-restoran hidangan ini hanya tersedia selama beberapa minggu di bulan Oktober dan November. Umumnya sebelum dipanggang hidangan ini diisi dengan chestnut serta plum kering meskipun terdapat banyak variasi di Austria.
Bisa juga ditambahkan sedikit kuah pada angsa isi yang dibuat sebagai kombinasi saus yang dibuat dari sisa kuah daging dan kaldu. Menikmati hidangan lezat ini adalah cara untuk mengingat St. Martin – Uskup Tours, yang merupakan tradisi yang sangat tua di Austria.
8. Backhendl
Awalnya ayam goreng versi Wina muncul di abad ke-18 dan selama periode Biedermeier hidangan khas Austria ini sangat dihargai. Hidangan ini berupa ayam utuh yang berukuran lebih kecil dan diberi bumbu dengan rempah-rempah dan jus lemon.
Kemudian dipotong-potong lalu dicelupkan ke dalam kocokan telur selanjutnya dilapisi dengan tepung lalu dibalur dengan remah roti dan digoreng hingga berwarna keemasan dan renyah. Awalnya backhendl dibuat dengan ayam utuh tanpa tulang dan umumnya disajikan bersama jeroan goreng, biasanya jantung ayam dan hati.
Sekarang hidangan ini jarang muncul dalam bentuk aslinya dan umumnya dihidangkan dengan disertai irisan lemon, selada, daun peterseli goreng dan salad kentang.
9. Goulash
Ini merupakan salah satu makanan paling khas yang bisa dijumpai di Austria, Hongaria serta negara tetangga lainnya. Goulash merupakan sup atau stew daging sapi Austria yang terbuat dari daging, kentang serta sayuran. Makanan ini diberi bumbu dengan paprika, yang tentunya ini merupakan pengaruh dari kuliner Hongaria.
Untuk yang lebih Austria, ada saftgulash, yang dimasak dengan cara slow cooking. Bahan yang digunakan adalah daging sapi dan bawang bombay. Untuk menyantap hidangan ini cara terbaiknya adalah dengan ditemani pangsit kentang padat untuk menyerap semua kuahnya.
10. Ksespätzle
Jika di belahan benua lain ada Mac and Cheese, di Austria ada käsespätzle yang merupakan sejenis comfort food. Ini adalah makanan yang pas untuk hari-hari di saat musim dingin yang dingin. Hidangan hangat ini berbahan mie telur kenyal (spätzle) yang diberi saus keju Emmentaler yang lembut di atasnya dengan bawang karamel mentega.
Sebenarnya käsespätzle merupakan hidangan khas daerah dari Swabia di Jerman, tapi di seluruh negara tetangganya terdapat banyak variasi. Di Austria, orang menghidangkannya sebagai lauk atau hidangan utama dan kerap kali disantap di pondok pegunungan di negara itu.
Hidangan ini sangat cocok untuk dimakan bersama. Di Austria, ini adalah makanan khas Austria yang paling popular di kalangan penduduk lokal juga ekspatriat. Beragam makanan khas Austria yang disajikan di atas menggambarkan bagaimana makanan tersebut dipengaruhi oleh Kekaisarah Austro-Hungaria zaman dulu dan negara tetangganya, Jerman. Makananya juga identik dengan hidangan kota Wina, sebut saja Wiener schnitzel.
Makanan khas Austria beberapa bisa ditemui di restoran-restoran Indonesia, seperti Wiener schnitzel. Jadi, kalau ingin mencicipi makanan dari negara kelahirannya Mozart, kamu bisa mendatangi restoran-restoran yang ada di kotamu. Selamat wisata kuliner!