
Sejarah Ramen, Kuliner Khas Jepang yang Berasal Dari Negeri Tirai Bambu
Ramen adalah hidangan Jepang yang terdiri dari mie yang disajikan dalam kaldu yang biasanya dibuat dari tulang babi, ayam, atau ikan yang dimasak dengan bumbu-bumbu khas Jepang seperti kecap asin, mirin, dan sake.
Terdapat berbagai jenis ramen yang berasal dari berbagai daerah di Jepang, seperti ramen Hokkaido yang terkenal dengan kuah kaldu kental dan lezat, ramen Kyushu yang menggunakan kaldu tulang babi dan dibumbui dengan bawang putih dan mentega, dan ramen Tokyo yang memiliki kaldu bening dan disajikan dengan mie tipis. Setiap jenis ramen memiliki rasa dan tekstur yang berbeda-beda, dan dapat disesuaikan dengan selera masing-masing.
Siapa sangka makanan khas Jepang ini ternyata berasal dari Negeri Tirai Bambu, China. Untuk mengetahui sejarah lengkapnya, berikut ini Parboaboa akan mengulas sejarah ramen dan etika ketika mengonsumsinya. Penasaran? yuk, baca sampai selesai.
Asal Usul Ramen
Sejarah ramen dapat ditelusuri kembali ke abad ke-19 ketika para imigran dari Tiongkok membawa teknik pembuatan mie ke Jepang. Pada saat itu, ramen disebut “shina soba” atau “mie Tionghoa” dan hanya tersedia di restoran Tionghoa di Jepang.
Pada awalnya, ramen dianggap sebagai makanan cepat saji yang murah dan biasanya dijual di gerobak atau warung kecil di tepi jalan. Namun, seiring berjalannya waktu, ramen mulai menjadi populer di Jepang dan berkembang menjadi hidangan yang lebih bervariasi dan memiliki rasa yang lebih baik.
Pada tahun 1958, restoran ramen pertama yang mengkhususkan diri dalam menyajikan ramen dengan rasa yang berbeda dan kualitas yang lebih baik dibuka di Jepang. Restoran ini kemudian menjadi terkenal dan membuat ramen semakin populer di Jepang.
Baca Juga : Deretan Makanan Khas Macau, Sangat Kental Akan Budaya Potugis
Dalam beberapa tahun terakhir, ramen juga menjadi populer di luar Jepang, dan banyak restoran ramen yang didirikan di seluruh dunia. Saat ini, terdapat berbagai jenis ramen dengan berbagai bahan dan rasa, seperti ramen shoyu (dengan kuah kaldu kedelai asin), ramen miso (dengan kuah kaldu kedelai yang lebih pekat), dan ramen tonkotsu (dengan kuah kaldu babi).
Ramen terus berevolusi dan terus menjadi salah satu hidangan mie yang paling dicari di seluruh dunia. Hidangan ini telah menjadi simbol dari kebudayaan kuliner Jepang dan menjadi bagian penting dari masakan Jepang modern.
Kedai Ramen Pertama di Jepang
Kedai ramen pertama yang diketahui di Jepang dibuka pada tahun 1910 oleh seorang pria bernama Riichi Ozeki. Kedai ramen tersebut dikenal dengan nama “Rai-Rai Ken” dan terletak di Asakusa, Tokyo. Pada saat itu, ramen masih dianggap sebagai makanan cepat saji yang murah dan umumnya dijual di gerobak atau warung kecil di tepi jalan.
Namun, Rai-Rai Ken berbeda dari kedai ramen lainnya pada masa itu karena mengkhususkan diri dalam menyajikan ramen dengan rasa yang lebih baik dan kualitas yang lebih tinggi. Ramen yang disajikan di Rai-Rai Ken dianggap sangat lezat dan terkenal di kalangan penduduk setempat.
Rai-Rai Ken terus berkembang dan menjadi salah satu kedai ramen paling populer di Tokyo pada era 1930-an. Saat itu, restoran ramen semakin populer di Jepang dan banyak restoran baru yang didirikan di seluruh negeri.
Meskipun Rai-Rai Ken sudah tidak ada lagi di Asakusa, Tokyo, namun kedai ramen tersebut dianggap sebagai tonggak awal bagi perkembangan ramen di Jepang. Hingga kini, ramen tetap menjadi hidangan yang sangat populer dan menjadi bagian penting dari masakan Jepang modern.
Etika Makan Ramen
Makan ramen merupakan sebuah pengalaman kuliner yang menyenangkan dan harus dilakukan dengan etika yang tepat. Berikut adalah beberapa etika makan ramen yang perlu diperhatikan:
- Makan dengan sopan: Seperti makan makanan lainnya, penting untuk makan dengan sopan dan tidak membuat kebisingan yang mengganggu orang lain yang sedang makan di sekitar Anda.
- Gunakan sendok dan sumpit: Kebanyakan restoran ramen menyediakan sendok dan sumpit untuk makan. Gunakan sendok untuk minum kaldu dan sumpit untuk makan mie dan topping.
- Jangan membuat suara saat makan: Menghisap mie atau mengeluarkan suara saat makan dianggap tidak sopan di beberapa tempat di Jepang. Cobalah untuk makan secara tenang dan santai.
- Tidak mencampur bumbu: Restoran ramen biasanya menyajikan mie dengan bumbu yang telah dipilih dengan hati-hati untuk memberikan rasa yang seimbang. Jangan mencampur bumbu tambahan tanpa izin dari pelayan atau pemilik restoran.
- Jangan berbagi sumpit: Jangan pernah berbagi sumpit Anda dengan orang lain. Jika Anda ingin memberikan mie Anda kepada orang lain, gunakan sendok atau sumpit yang belum digunakan.
- Makan mie terakhir dengan kaldu: Setelah Anda selesai makan mie dan topping, jangan langsung membuang kaldu. Sebaliknya, minumlah kaldu sisa dari mangkuk Anda atau gunakan sendok untuk mengambilnya. Hal ini dapat membantu memaksimalkan rasa dari hidangan ramen yang Anda nikmati.
Dengan mengikuti etika makan ramen yang benar, Anda dapat menikmati hidangan ini dengan lebih baik dan merasa lebih nyaman saat makan di restoran ramen.

Daftar Makanan Khas Jepang Paling Populer
Makanan Jepang adalah salah satu makanan mancanegara yang ringan ditemukan di Indonesia. Makanan asal negara sakura ini dihidangkan jadi dari restoran cepat saji, kedai, sampai kaki lima. Dengan ciri khas, tehnik pengolahan yang unik, rasanya termasuk cocok di lidah orang Indonesia membuat makanan Jepang digemari. Berikut bebrapa pilihan makanan khas Jepang yang mesti kamu coba:
1. Sushi
Sushi adalah makanan khas jepang yang udah terlampau mendunia. Di Indonesia, makanan ini dapat ditemukan bermacam macam gerai sushi, jadi dari yang mahal sampai yang murah. Sushi dibuat dari nasi bersama tambahan makanan laut, telur, dan sayuran segar. Meskipun penampilannya sederhana, sushi punya rasa yang nikmat.
Sushi punya jenis dan langkah menikmati tersendiri. Misalnya, kamu udah memakan suatu jenis sushi dan idamkan mencoba jenis sushi yang lain, direkomendasikan untuk mengonsumsi Gari.
Gari adalah irisan jahe berwarna merah muda yang tentu selamanya dihidangkan bersama sushi. Fungsi dari gari adalah sebagai penetralisir rasa di lidah agar rasa yang sushi selamanya jadi keasliannya dan tidak tercampur bersama rasa makanan setelahnya. Umumnya makanan khas Jepang ini termasuk dapat dinikmati bersama wasabi dan/atau kecap asin.
2. Sashimi
Satu makanan khas Jepang lainnya yang hampir serupa bersama sushi, bernama sashimi. Perbedaan sashimi bersama sushi terletak terhadap nasi. Sashimi merupakan makanan mentah murni yang tidak mesti makanan tambahan, hanya cukup bersama kecap asin dan/atau wasabi.
Sashimi terbuat dari hewan laut dan banyak jenisnya, apalagi ada beberapa ikan laut yang cukup beracun dapat dijadikan sashimi. Namun tenang saja, para chef yang memproduksi ikan berikut tentu mesti mempunyai lisensi untuk dapat mengolahnya.
3. Shabu-shabu
Shabu-shabu adalah makanan khas Jepang yang memuat irisan tidak tebal daging, tahu, jamur, dan sayuran. Daging yang biasa digunakan adalah daging sapi, dan kadang kala termasuk daging ayam, ikan, atau gurita. Daging shabu-shabu dapat dinikmati bersama Gomadare atau saus Jepang yang mempunyai kandungan wijen.
Biasanya disaat berkunjung ke restoran shabu-shabu, para pengunjung bakal memperoleh edukasi singkat dari pramusaji dan shabu-shabu dimasak di dalam panci khusus.
Ketika menyantap kuliner khas Jepang, yang menjadi basic perbedaan pengolahannya adalah dari kaldu rebusan yang dihidangkan. Biasanya di restoran shabu-shabu selamanya sediakan tiga jenis bumbu rebusan, yakni spicy miso, kara miso dan dashi stock.
4. Ramen
Bicara ramen, tentu bakal teringat bersama suasana kedai pinggir jalan yang sering dilihat di banyak serial kartun Jepang atau anime. Ramen adalah mie khas Jepang. Berbeda bersama Udon yang ukuran mienya cukup besar, ramen punya ukuran mie yang medium.
Ramen punya banyak pilihan rasa dan dapat dinikmati bersama kaldu ayam, kaldu sapi, kaldu babi, sampai kaldu sayuran. Penggunaan topping dalam ramen termasuk bervariasi, tergantung selera. Dari semua makanan khas Jepang, ramen adalah salah satu makanan khas Jepang yang paling dapat di terima oleh lidah orang Indonesia.
5. Onigiri
Onigiri atau nasi kepal merupakan makanan khas Jepang yang berbahan utama nasi putih. Berbeda bersama sushi, langkah membuat onigiri adalah bersama memadatkan nasi bersama tangan atau bersama pencetak tertentu onigiri. Biasanya onigiri dibungkus bersama lembaran nori atau rumput laut dan diisi bersama udang atau salmon lalu ditambahkan bersama mayonaise, daun bawang, dan mentaiko atau telur ikan terbang.
Baca Juga : 7 Makanan Khas Vietnam Terpopuler
Onigiri yang biasa dijual di toko punya langkah pengemasan yang unik dan tidak dapat dibuka secara asal-asalan. Dalam kemasannya bakal diberitahu tahapan untuk membuka kemasan agar kamu dapat menyantap onigiri bersama praktis dan tidak membuat tangan kotor. Onigiri adalah makanan yang cukup praktis dan bergizi, agar cocok untuk dikonsumsi di pagi hari apalagi jika kamu punya mobilitas yang tinggi
6. Takoyaki
Takoyaki yang punya makna gurita panggang adalah salah satu makanan khas Jepang yang termasuk dalam kategori jajanan. Adonan Takoyaki berbahan basic tepung terigu, yang kemudian disiram dalam cetakan tertentu yang bersifat seperti cekungan 1/2 bola.
Dalam satu loyang berikut kebanyakan terdiri dari 16 lubang atau apalagi dapat lebih. Isian takoyaki pada lain gurita, keju, dan daun bawang. Setelah matang, takoyaki bakal diberi tambahan saus mayonnaise, remahan rumput laut atau nori, dan serutan ikan yang bakal menambah cita rasa yang nikmat pas disantap.
Di Indonesia sendiri, udah jadi banyak pedagang takoyaki, tapi bakal lebih ringan dicari pas ada festival Jepang, salah satunya adalah festival tahunan Ennichisai.
7. Mochi
Mochi adalah sebuah hidangan penutup atau pencuci mulut yang berasa dari Jepang. Mochi terbuat dari tepung beras ketan yang dibuat seperti pasta yang kemudian dibentuk bundar agak pipih. Di Jepang, mochi dibuat terhadap pas ada acara tradisional yang bernama “Mochitsuki”. Dalam acara tersebut, yang membuat menarik adalah pembuatan mochi ini.
Para pengunjung dihidangkan pertunjukan pembuatan mochi secara sederhana tapi dibuat bersama penuh semangat. Pembuatan mochi secara tradisional dilakukan bersama langkah ditumbuk sampai halus. Isi dari mochi bermacam-macam, apalagi sekarang udah ada mochi yang memuat es krim dan coklat.
8. Udon
Selain Ramen, ada lagi kuliner khas Jepang berbahan basic mie, yakni Udon. Berbeda bersama Ramen, Udon punya ukuran mie yang lebih besar bersama tekstur yang lebih kenyal. Sebagai pelengkap Udon disantap bersama kuat Dashi dan termasuk kecap asin khas Jepang.
Namun, kini Udon udah mengalami banyak modifikasi rasa bersama beragam macam pilihan kuah dan termasuk topping tambahan seperti curry udon dan lainnya. Menu Udon apa yang menjadi favoritmu?
9. Dorayaki
Jika kamu pecinta kartun Doraemon, tentu kuliner khas Jepang sesudah itu ini udah tidak asing lagi di telinga. Dorayaki merupakan kue khas Jepang yang punya wujud dan tekstur seperti pancake yang diberi isian kacang merah. Tetapi, kamu termasuk dapat mendapatkan beragam Dorayaki yang udah dimodifikasi bersama beragam isian yang lebih bervariasi seperti keju, cokelat, dan beragam varian rasa lainnya!
Nah, itu tadi beragam rekomendasi makanan khas dari Jepang. Menu apakah yang menjadi favoritmu? Untuk dapat menikmati cita rasa lezat dari kuliner khas Jepang tersebut, kamu nggak mesti jauh-jauh terbang ke negeri sakura sebab ada banyak sekali restoran Jepang yang dapat ditemui di Indonesia.
Kabar menggembirakan singgah dari negeri Sakura, sehabis lebih dari dua th. menutup diri dari wisatawan luar negeri akibat pandemi Covid-19, Pemerintah Jepang kelanjutannya menentukan membuka lagi perbatasannya jadi 11 Oktober 2022 bersama melepaskan visa untuk turis individu mancanegara serta melonggarkan batas kehadiran harian.