Februari 7, 2025

makanan khas korea
2023-09-17 | adminmet

Sejarah Panjang Kimchi Makanan Khas Korea Yang Sangat Populer

Beberapa tahun belakangan ini, kita di Indonesia makin akrab dengan makanan yang bernama kimchi. Makanan dari Korea Selatan ini terbuat dari jenis sawi tertentu dan diberi bumbu yang kemudian difermentasi. Kamu tahu asal usul dan fakta di balik makanan enak yang satu ini? Simak informasi dari Nibble berikut!

Diawetkan untuk Mengatasi Musim Dingin

Penduduk Korea Selatan senang memakan sayuran dalam menu hariannya. Sayangnya, begitu musim dingin datang, jarang ada tanaman sayur yang bisa dipanen. Maka dari itu, mereka membuat sayur yang diawetkan agar tetap bisa memakan sayur selama musim dingin.

Sebelum diawetkan dengan berbagai bumbu, kimchi awalnya dibuat hanya dengan menggunakan garam. Namun para pembuatnya tahu, kunci agar fermentasi berhasil adalah wadah yang kedap udara. Ini menjelaskan kenapa wadah penampung kimchi ditutup dan dikunci menggunakan pemberat seperti batu.

Pertama Kali Disebut pada Abad ke-9

Tulisan yang merekam kimchi pertama kali ditemukan dari Dinasti Goryeo yang berjaya pada tahun 918 – 1392. Penyair Lee Kyu Bo menjelaskan adanya makanan bernama kimchi, yang difermentasi memakai pasta kedelai dan bisa dimakan pada musim panas dan musim dingin.

Sejak saat itu, makanan yang sekarang menjadi ikon Korea Selatan ini terus berkembang dengan tambahan bumbu lainnya dan menjadi pedas dengan tambahan pasta cabai. Produksinya pun semakin meluas dari rumah ke rumah.

Bukan Hanya Terbuat dari Sawi

Memang, kimchi yang paling umum ditemukan terbuat dari sawi putih yang daunnya lebar. Tapi ternyata, banyak jenis lainnya yang terbuat dari sayuran lain. Kalau yang pakai sawi putih dikenal dengan baechu-kimchi, kkakdugi dibuat dari lobak putih, gat dari sawi hijau, dan oisobagi yang terbuat dari timun Jepang. Ada lagi buchu-kimchi dari daun bawang. Semuanya nikmat disandingkan dengan nasi dan lauk apa pun.

Di Korea Selatan Ada Museum Kimchi

Diambil dari Visit Korea, Museum Kimchi sekarang dikenal dengan nama Kimchikan. Di dalamnya, terdapat berbagai gambaran mengenai bagaimana makanan sehat ini dibuat sejak zaman dahulu hingga sekarang.

Kamu bisa melihat peralatan yang dipakai untuk membuatnya, serta mencicip rasa kimchi yang berbeda. Sama seperti kuliner di Indonesia, setiap daerah di Korea Selatan pun punya rasa kimchi yang sedikit berbeda tergantung dengan bumbu yang digunakan seperti minyak ikan, minyak wijen, atau rempah lainnya.

Tradisi Kimjang

Pada tahun 2013, tradisi kimjang dinobatkan menjadi salah satu daftar warisan budaya UNESCO. Kimjang adalah kegiatan bagi keluarga untuk membuat kimchi bersama-sama di musim gugur. Tujuannya adalah menyiapkan stok makanan untuk musim dingin.

Terkadang, Korea Selatan memiliki acara kimjang besar-besaran yang bisa diikuti oleh banyak orang. Acara ini melambangkan kebersamaan dan memperkuat identitas sosial di antara orang Korea Selatan.

Makanan Bebas Lemak

Sawi sendiri dikenal sebagai sayuran rendah kalori. Setiap 100 gram kimchi mengandung 7 gram karbohidrat, 17 gram kalori, dan 3 gram serat. Jadi, cocok nih untuk kamu yang lagi diet tapi mau makan makanan yang kaya rasa.

Proses fermentasinya juga memberikan makanan ini tinggi akan probiotik yang sehat bagi saluran cerna. Kombinasi antioksidan dan vitamin C membantu menghadang radikal bebas dan menghambat penuaan. Wah, makan kimchi bisa bikin kamu awet muda, nih!
Kalau kimchi di Korea Selatan biasa dibuat di rumah-rumah, sekarang kamu bisa menemukannya dalam bentuk kemasan praktis yang dijual di toko-toko swalayan. Biasanya sayuran fermentasi ini dijual dalam toples kaca atau kemasan plastik kedap udara. Kalau kamu tertarik membeli, ingat kalau makanan ini harus masuk lemari pendingin agar tetap awet, ya.
Share: Facebook Twitter Linkedin
kimbab
2023-09-15 | adminmet

Sejarah Makanan Kimbab dari Korea, Terlihat Enak Sekali

Siapa yang tak kenal makanan khas Korea bernama Kimbab? Ya, makanan yang satu ini sudah semakin mendunia, berkat kehadirannya dalam sejumlah serial drama K-Pop. Namun jangan salah, makanan ini ternyata juga memiliki sejarah yang cukup panjang, sebelum akhirnya berhasil dikenal oleh dunia internasional.

Kimbab adalah salah satu jenis makanan Korea, yang terdiri dari nasi yang dibungkus dengan rumput laut. Kimbab cukup populer sebagai makanan yang dibawa piknik, hiking, atau aktivitas lain di luar ruangan (outdoor), karena penyajian yang simpel dan efisien. Beberapa artikel mengatakan bahwa kimbap terinspirasi dari sushi Jepang. Namun dalam sejarahnya, kimbap sudah ada sejak zaman kerajaan Joseon.

Berdasarkan buku Dongguk Sesigi yang ditulis pada zaman Dinasti Joseon, terdapat makanan yang dinamakan bokssam (bungkusan keberuntungan) yang dibuat dari nasi gulung yang dibungkus kim (rumput laut kering). Bokssam adalah makanan ringan yang dibuat untuk dimakan ketika berpiknik atau sebagai bekal perjalanan.

Bahan Yang Digunakan

Bahan untuk membuat Kimbab yang paling umum adalah nasi, protein hewani dan sayuran. Nasi putih dibumbui garam dan minyak wijen atau minyak perilla kemudian diberi isi dari lauk yang telah disiapkan.

Isinya pun beragam, mulai dari ikan, daging kepiting, telur, daging iga sapi, kimchi, keju, tuna dan sebagainya. Sedangkan bahan sayuran ada ketimun, bayam, wortel dan dan muji (acar lobak). Setelah semua isi digulung, biasanya diiris menjadi potongan kecil yang pas seukuran satu gigitan.

Baca Juga : Sejarah Ramen, Kuliner Khas Jepang yang Berasal Dari Negeri Tirai Bambu

Kimbab kemudian dipilih sebagai makanan terfavorit, dari 100 masakan Korea oleh orang asing. Menurut salah satu artikel yang diterbitkan oleh straight.com yang berasal dari Kanada, mereka menuliskan tentang kepopuleran Kimbab, yang bersaing dengan sushi, dengan judul Korean kimbap rolls out of sushi’s shadow.

Di antara berbagai variasi Kimbab, muncullah versi populer yang berasal dari banyak negara, seperti French Kimbab (Perancis) dan California Kimbab (Amerika). Kimbab berasal dari kata kim’ yang artinya rumput laut dan ‘bab’ yang artinya nasi. Kimbab mulai menjadi populer di Korea Selatan pada tahun 1960-an hingga 1970-an, sebagai jenis makanan portabel atau makanan cepat saji, karena mudah dimakan tanpa lauk, dan pastinya bisa membuat perut kenyang.

Jenis-Jenis Kimbap

Seiring dengan perkembangan zaman, Korea Selatan pun mulai memberikan variasi pada masakan kimbab. Salah satu jenis kimbab yang cukup populer adalah Chungmu Kimbab, dimana isinya hanyalah nasi yang dibungkus dengan nori, tetapi biasanya juga didampingi dengan ojingeo-muchim (salad cumi-cumi) pedas, dan juga seokbakji (kimchi lobak).

Jenis kimbab yang cukup populer berikutnya adalah Mayak Kimbab. Kimbab yang satu ini berbentuk cukup kecil, dan menjadi makanan khas di Pasar Gwangjang di Seoul. Mayak secara literal berarti ‘obat’, penamaan ini mungkin karena rasanya yang adiktif dan cukup pekat. Mayak sendiri berukuran kecil, yang berisi wortel, bayam, dan danmuji (acar lobak kuning), yang ditaburi biji wijen, dan dicelupkan ke dalam saus, yang terbuat dari kecap dan mustard.

Selanjutnya adalah Samgak Kimbap. Nah kimbab yang satu bisa dibilang cukup mirip teksturnya dengan onigiri. Biasanya, Samgak Kimbab ini akan berisi topping yang bermacam-macam, mulai dari kimchi, tuna mayonnaise, salmon, ataupun topping lainnya. Oke sob, itu tadi beberapa fakta menarik tentang Kimbab, yang merupakan makanan khas dari Korea Selatan. Selamat mencobanya, dan jangan sampai anda malah jadi ketagihan ya.

Share: Facebook Twitter Linkedin
error: Content is protected !!